Kamu suka ngerasa cemas saat mau ngomong di depan publik? Hal ini sangat wajar untuk terjadi loh. Menurut penelitian, usia 17-22 tahun rentan untuk mengalami kecemasan sosial. Hal ini dikarenakan individual yang menginjak usia ini tengah berada pada fase transisi antara remaja dan dewasa. Sehingga, banyak hal yang dituntut untuk perlu dipahami dan dipelajari. Masa-masa ini juga menjadi krusial karena merupakan momen untuk mencari jati diri, mengupayakan kemandirian, dan mengeksplorasi karir.
Terdapat beberapa aspek yang terlibat dalam kecemasan sosial tersebut menurut La Greca dan Lopez, seperti:
1. Ketakutan terhadap respon dan evaluasi negatif
Seseorang akan mampu memiliki kecemasan sosial dapat diakibatkan dengan timbulnya rasa khawatir akan respon orang lain. Respon tersebut dapat berupa ejekan, kritik, ataupun merendahkan.
2. Penghindaran sosial dan tertekan secara umum
Individu tersebut dapat dinilai memiliki kecemasan sosial, apabila ia merasa nyaman dalam kesendirian. Ia akan memilih untuk menghindar dari keramaian dan tidak berusaha untuk memulai percakapan di tengah keramaian atau publik.
3. Penghindaran sosial dan tertekan dengan lingkungan asing
Selain terbiasa menghindar dari keramaian, seseorang yang memiliki kecemasan sosial juga sulit untuk beradaptasi dengan tempat dan situasi yang baru atau asing. Ketika dihadapkan dengan situasi tersebut, ia akan merasa tertekan dan memilih untuk segera menghindar.
Kalau kamu memiliki aspek-aspek kecemasan seperti ini, maka perlu untuk segera diperbaiki sejak dini. Hal ini dikarenakan usia transisi remaja-dewasa ini, akan banyak hal yang menuntut kamu untuk dapat menghadapi publik dan berkomunikasi dengan efektif. Mulai dari presentasi materi, forum diskusi, bahkan hingga pidato publik.
Pentingnya Self-Efficacy
Self-efficacy dapat disederhanakan sebagai rasa percaya diri yang dimiliki oleh individu akan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam public speaking hal ini sangat dibutuhkan karena mampu membantu dalam mengurangi kecemasan dan dapat meningkatkan performa diri saat tengah berbicara di muka umum.
Langkah pertama yang dapat ditempuh untuk mencapai self-efficacy adalah dengan menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Kamu harus dapat menerima semua kekuatan dan kelemahan dirimu sendiri agar dapat membentuk rasa percaya diri. Hal yang menjadi kekuatan kamu dapat dikembangkan sedangkan kelemahan kamu dapat terus diperbaiki.
Selain itu, kamu juga dapat merefleksikan pengalaman dan capaian yang sudah kamu peroleh selama ini. Hal ini akan membantu kamu untuk dapat menghargai diri sendiri dan mengurasi rasa minder atau insecure dengan orang lain. Kalau kamu tahu, kecemasan itu bukan hanya karena diri sendiri loh, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor insecure dengan capaian dan kehidupan orang lain.
Dengan memiliki self-efficacy, maka kamu dapat lebih percaya diri untuk berbicara di depan publik. Namun, kamu juga perlu untuk mempersiapkan diri ya sebelum melakukan public speaking. Berikut beberapa persiapan yang bisa kamu lakukan:
1. Persiapan materi dan pola komunikasi dengan audiens
Sebelum dapat berbicara di depan umum, kamu harus mengenali terlebih dahulu karakteristik audiens yang akan hadir. Kamu perlu untuk menyesuaikan gaya bahasa dan pola komunikasi dengan karakteristik audiens, baik anak-anak, remaja, ataupun dewasa.
Setelah itu, kamu harus meringkas materi yang ingin disampaikan dan memahami hal-hal yang ingin disampaikan di luar kepala. Kamu bisa juga menyusun teks yang ingin disampaikan, tapi jangan dihafal seluruhnya ya karena akan menyebabkan kecemasan berlebih ketika kamu lupa bait teksnya saat tengah berbicara. Jadi, pastikan kalau kamu sudah memahami sepenuhnya materi dan dapat membahasakannya sesuai dengan diri kamu sendiri!
2. Memperbanyak latihan
Semakin banyak kamu berlatih, maka akan semakin baik pula penyampaiannya ketika di tengah publik. Jadi, biasakan untuk sering-sering berlatih dan mengolah materi. Kamu juga dapat sembari menghitung waktu kamu berbicara saat latihan, sehingga kamu dapat menyesuaikan pembicaraan agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
3. Teknik Relaksasi
Sebelum mulai berbicara di depan publik, kamu harus menenangkan diri terlebih dahulu. Take a deep breath and release slowly okay?
Tenangkan pikiran dan jaga pola pikiran yang jernih, sehingga kamu siap untuk berbicara dan hanya terfokus pada pokok pembicaraan. Kamu juga dapat merelaksasikan diri dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai, seperti main game sejenak juga tidak masalah.
4. Memastikan peralatan
Seluruh perangkat yang ingin kamu gunakan saat berbicara nanti harus dipastikan dapat berjalan dengan baik sesaat sebelum kamu naik ke atas panggung. Mic, sound, catatan, perangkat elektronik lainnya sudah harus dipastikan dapat berjalan dengan optimal. Hal ini untuk mencegah adanya gangguan saat berbicara yang dapat memicu timbulnya distraksi dan kecemasan pada diri sendiri.
Kalau kamu ingin kenal dan belajar lebih dalam mengenai public speaking, kamu dapat mengikuti kelas Public Speaking by Kampus Inovatif bersama Pandu Dunia!
Kalau katanya nih ya, level tertinggi dari public speaking itu standup comedy lohhh
So, tunggu apalagi? Segera daftarkan diri kamu di sini ya!
Agar hidupmu lebih produktif, kamu dapat mengikuti kelas online by KampusInovatif.id. Ada banyak pilihan kelas yang dapat kamu sesuaikan dengan minat dan kebutuhan, mulai dari Kelas Cerdas Digital, Kelas Karir Profesional, hingga Kelas Tugas Akhir. Dengan mengikuti kelas ini kamu tidak hanya akan memperoleh bekal karier, namun juga akan lebih disiplin terhadap waktu karena setiap pertemuan dijadwalkan secara rutin.
Penulis: Audrey | Penyunting: Dwita