Sabtu, 09 November 2024, KampusInovatif.id menyelenggarakan Kelas Upgrading Organisasi Mahasiswa. Pada kelas ini, KampusInovatif.id berfokus untuk membahas seputar pola komunikasi dalam organisasi dengan mengangkat tema “Membangun Komunikasi Efektif dalam Menunjang Efektivitas Organisasi Mahasiswa.” Kegiatan ini mengundang dua mahasiswi inspiratif, yaitu Naomi Bernadette Abriana Sitorus (Mediator Persatuan Radio Kampus Malang) dan Helena Nuryatul Hafifah (Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNY), untuk berbagi pengalaman serta ilmu pada kelas ini.
Selayaknya judulnya, para narasumber membagikan pengalaman dan ilmunya dalam berkomunikasi yang baik dan efektif di ruang lingkup organisasi. Salah satu yang menjadi dasar dalam sebuah kelompok atau organisasi adalah pola komunikasinya. Pola komunikasi yang baik tentu akan mengantarkan pada kesuksesan setiap program yang akan diusung.
Menurut Helena, komunikasi sendiri dapat disimpulkan sebagai proses penyampaian pesan untuk menghubungkan para anggota organisasi guna menciptakan pemahaman bersama. Namun, dalam sebuah organisasi bukan hanya komunikasi yang dibutuhkan, melainkan komunikasi yang efektif. Karakteristik komunikasi yang berjalan dengan efektif adalah pesan yang diberikan dapat tersampaikan dan diterima dengan jelas. Kamu perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh penerima, tanpa menimbulkan kebingungan. Selain itu, komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menghindari miskomunikasi.
Bagaimana Mengatasi Miskomunikasi dalam Organisasi?
Miskomunikasi kerap terjadi pada suatu organisasi. Hal ini merupakan hal yang wajar karena setiap komunikasi tentu memiliki tantangan tersendiri, dapat berupa perbedaan cara komunikasi individu, perbedaan latar belakang dan cara pandang, hingga hambatan teknologi dan waktu.
Maka dari itu terdapat beberapa cara untuk mengatasi miskomunikasi yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Menciptakan komunikasi yang efektif antar pengurus
Tentukan bentuk komunikasi yang efektif di organisasi dengan mempertimbangkan jumlah anggota, pembagian struktur kepengurusan, dan bentuk kegiatan organisasi. Beberapa rekomendasi pola komunikasi yang dapat diterapkan adalah:
Komunikasi ke atas;
Komunikasi ke bawah;
Komunikasi horizontal;
Komunikasi vertikal;
2. Jaga konsistensi dan keakuratan dalam menyampaikan informasi
Penting bagi kamu untuk mengutamakan penyampaian informasi secara akurat sesuai dengan konteks pesan. Hal ini perlu diperhatikan sejak awal penyampaian informasi hingga akhir. Jika diperlukan, kamu dapat mengonfirmasi kembali apakah pesan sudah dirasa jelas oleh penerima informasi.
3. Saling koordinasi dalam melakukan jobdesc dan percaya terhadap masing-masing divisi
Untuk mencapai komunikasi efektif dalam organisasi, kamu perlu terus menjaga koordinasi antar divisi agar memastikan bahwa setiap jobdesc sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini juga dibutuhkan agar, divisi yang saling berkaitan mampu untuk membantu dan mengisi kekurangan satu sama lain. Selain itu, perlu juga untuk kamu menanam rasa kepercayaan kepada antar anggota. Percaya bahwa para anggota dapat melakukan jobdesc dengan baik.
4. Tentukan bagaimana cara meregulasi permasalahan
Dalam sebuah organisasi, tentu permasalahan sulit untuk dihindari. Berbagai permasalahan berpotensi untuk terjadi selama menjalani program kerja (proker) ataupun satu periode kepengurusan. Maka dari itu, untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan menghindari miskomunikasi, kamu perlu menentukan pola yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Apakah perlu diselesaikan secara langsung secara tatap muka atau justru lebih efektif untuk saling meredam diri dan berdiskusi saat kepala dingin.
5. Evaluasi tiap setelah menjalankan program kerja
Untuk mencapai organisasi yang sukses dalam menjalankan periode kepengurusan, maka setiap program kerja harus terlaksana dengan baik. Bukan hanya dari segi persiapan hingga eksekusi yang baik, namun evaluasi program kerja juga diperlukan untuk memperbaiki alur kerja dan pola komunikasi organisasi kedepannya. Pada saat evaluasi, penting untuk saling terbuka dengan satu sama lain dan menjaga hubungan tetap profesional, sehingga setelah evaluasi tidak ada perasaan buruk yang tersisa.
Membangun Hubungan Produktif Antar Anggota
Kesuksesan organisasi tidak hanya bergantung pada pola komunikasi antar anggotanya, melainkan juga hubungan yang terjalin. Hubungan yang tercipta harus bersifat positif dan produktif. Dengan hadirnya hubungan yang seperti ini, maka akan turut mempermudah terciptanya komunikasi yang efektif.
Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menjalin hubungan yang produktif adalah:
1. Pendekatan kasual
Ketika proses pendekatan, kamu harus menganggap bahwa anggota organisasi adalah teman, bukan hanya sekedar rekan kerja. Hal ini akan mempermudah pendekatan dan terciptanya keeratan antar anggota dalam suatu organisasi.
2. Kenali kebiasaan anggota
Pada masa pengenalan dan pendekatan antar anggota, kamu dapat juga mulai untuk menghafal kebiasaan-kebiasaan yang terlihat dari anggota lain. Selain itu, kamu juga bisa sedikit demi sedikit mengobrol terkait kebiasaan satu sama lain agar mempermudah untuk menjalin komunikasi kedepannya.
3. Luangkan waktu untuk membahas hal di luar proker
Tentu dalam sebuah organisasi penting untuk saling berdiskusi dan mengingatkan terkait jobdesc yang dijalankan. Namun, ketika pembahasan hanya seputar pekerjaan, maka sulit untuk menjalin hubungan yang erat dan suportif dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu, sesekali kamu dapat meluangkan untuk membahas hal di luar proker, sehingga dapat terjalin hubungan yang suportif dan produktif. Kamu dapat melakukan hal ini melalui komunikasi tatap muka ataupun secara tidak langsung melalui media sosial.
4. Memberikan apresiasi atas capaian anggota
Ketika anggota lain tengah berbahagia atau berhasil mencapai sesuatu, maka kamu dapat menunjukkan bentuk dukungan dan afirmasi positif melalui ucapan apresiasi ataupun pujian. Hal ini akan membantu anggota untuk merasa didukung dan akan menciptakan pribadi yang semakin produktif.
Jangan lupakan juga untuk terus memiliki rasa kepemilikan yang kuat kepada organisasi. Hal ini penting untuk terus dimiliki dan tertanam dalam diri setiap anggota. Tanpa adanya rasa kepemilikan dan solidaritas yang kuat, maka organisasi tersebut semakin rentan untuk terpecah belah. Maka, tanamkan rasa kepemilikan yang kuat dan mendalam terhadap organisasi kamu!
KampusInovatif.id dapat menjadi wadah bagi kamu untuk semakin mengembangkan dan meningkatkan potensi organisasi. Kamu dapat mengajukan kerjasama dengan KampusInovatif.id untuk program Upgrading Organisasi Mahasiswa. Selain itu, kamu juga dapat mengikuti berbagai kelas yang disediakan oleh KampusInovatif.id Tenang aja, kamu ga perlu bingung lagi untuk cari tahu platform yang bisa bantu kamu mewujudkan organisasi yang kompeten karena Kampusinovatif.id jawabannya!
So, tunggu apa lagi? Konsultasi Aja Dulu!
Penulis: Audrey | Penyunting: Dwita