Dahulu, ketika seseorang membicarakan atau membahas tentang kesehatan mental adalah sesuatu hal yang tabu. Namun, pada era saat ini telah lahir generasi bernama Generasi Z atau yang biasa disebut Gen Z. Generasi yang lahir dalam rentan tahun 1997 hingga 2012. Gen Z yang lahir bersama dengan berkembangnya internet serta jangkauan medial sosial yang lebih canggih.
Gen Z yang tumbuh besar dikelilingi oleh berkembangnya informasi mengenai kesehatan mental dari berbagai fasilitas, khususnya fasilitas internet yang memadai, membuka pendangan dan pikiran mereka terhadap hal tersebut serta mengapresiasi keragaman kondisi manusia. Gen Z secara umum dapat lebih menghargai ekspresi individu, disebutkan oleh Mckinsey dalam studinya. Bersama dengan berkembangya internet, Gen Z banyak memperoleh informasi mengenai hal-hal saintifik dan kesehatan mental, mulai dari berbagai situs dan aplikasi yang berisikan info serta kumpulan individu yang membagikan perjalanan kesehatan, saling memberi dukungan, dan semangat untuk tetap menjaga kesehatan mental nya.
Namun, dalam stress in America survey, mengungkapkan bahwa Gen Z lebih cenderung mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental. Dalam survei tersebut tercata bahwa Gen Z lebih mungkin di diagnosis dengan gangguan kecemasan 18% dan depresi 23% dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dua diantara faktor meningkatnya gangguan kecemasan yang dialami Gen Z ialah akademik dan lingkungan pekerjaan menjadi lebih stres dan kompetitif, kurangnya interaksi sosial seperti bertatap muka dengan orang lain, aktivitas fisik dan bermain.
Kabar baiknya, Gen Z jauh lebih sadar akan masalah kesehatan mental, walau generasi sebelumnya juga cenderung lebih terbuka terhadap perawatan kesehatan mental dibanding generasi terdahulu. Kemajuan teknologi yang memadai, mengantarkan Gen Z untuk memulai sebuah perubahan, menggunakan wadah yang tersedia pada internet seperti blog dan media sosial dengan menyebarkan kesadaran dengan mengkampanyekan pentingnya kesehatan mental, yang di unggah secara khusus untuk melakukan kampanye tersebut. Berikut contoh akun hasil kampanye berupa, ‘ubah stigma’, ‘menjadi manusia’, dan masih banyak lagi. Walau tidak semua berisi dengan kampanye tetapi, akun tersebut memiliki unggahan secara khusus membahas tentang kesehatan mental.
Selain pemanfaatan wadah internet dan media sosial, Gen Z yang memiliki antusiasme tinggi terhadap olahraga dan aktivitas luar ruangan, terdapat kegiatan yang menjadi tren bahkan menjadi olahraga favorit bagi gaya hidup mereka.
1. Lari dan Kebugaran
Dalam aktivitas ini dapat menjaga kesehatan fisik dan mental dengan menghirup udara segar dapat membantu mengurangi kecemasan dan gejala stres, memperbaiki suasana hati serta menambah energi positif pada tubuh dan pikiran. Aktivitas tersebut sebagai cara yang baik dalam bersosialisasi dengan orang lain dan menambah teman dalam lingkungan yang lebih santai.
2. Mendaki gunung dan Berkemah (camping)
Aktivitas luar ruangan yang tidak hanya sekedar berjalan tetapi, menemukan sera melihat indahnya alam. Bagi para Gen Z yang tinggal di daerah perkotaan inilah alternatif untuk istirahat dari aktivitas padatnya perkotaan. Manfaat lain dari kegiatan ini adalah dapat meningkatnya keterampilan bertahan hidup, rasa tanggung jawab terhadap alam, dan menghargai keindahan alam.
3. Bird watching
Aktivitas yang dapat dilakukan berbagai kalangan ini juga termasuk kegiatan yang biasa dilakukan oleh Gen Z, melihat serta mengamati burung di alam lepas dengan mata telanjang, menggunakan bantuan teleskop, serta dengan mendengar suara ciutan burung di alam nya. Bertujuan untuk melakukan pengamatan atau hanya sekedar rekreasi mengisi waktu luang dan melakukan hobi.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan Gen Z mulai dari yang sederhana hingga pemanfaatan teknologi, memberi bukti bahwa Gen Z tidak selalu bergerak di dunia digital tetapi, juga memiliki kecenderungan dalam mengeksplorasi alam yang berpeluang besar dalam membentuk keseimbangan yang sehat antara hidup online dan offline. Kemudahan dan kemurahan akses internet sera semangat untuk menjaga pola hidup sehat yang dibantu oleh peran Gen Z, membnatu semua kalangan untuk berusaha agar tidak acuh akan pentingnya kesehatan mental dan fisik. Salam sehat!
Penyunting: Sarah