Diterbitkan 20 Jun 2024

Kenali Asupan yang Tepat untuk Kesehatan Mental

Banyak cara yang dapat dilakukan agar tubuh menjadi sehat dan bugar. Poin sehat yang perlu diperhatikan adalah sehat secara mental. Ternyata ada informasi menarik tentang zat gizi mikro yang dapat memengaruhi kesehatan jiwa. Ayo cukupi kebutuhan zat gizi mikro untuk kesehatan mental yang baik.

Cerita Mahasiswa

Hafika Yunisari Pradina

Kunjungi Profile
322x
Bagikan

 

Stres dan mahasiswa akan menjadi teman dekat di saat akhir masa studi perkuliahan. Bahkan bisa saja terjadi di saat pertengahan masa studi. Hal ini benar saja terjadi pada mahasiswa tingkat akhir di semua universitas.

Stres merupakan suatu mekanisme adaptif dalam diri manusia sebagai upaya penyesuaian diri terhadap keadaan lingkungan yang berubah yang dilakukan secara terus menerus (1,2). Sebagai contoh, hasil sebuah penelitian diketahui prevalensi stres pada masa pandemi COVID-19 yaitu sebesar 29,6%. Pandemi COVID-19 turut meningkatkan kejadian stres, kecemasan, dan depresi pada masyarakat (3). Kejadian stres juga memiliki dampak yang besar pada mahasiswa di masa pandemi hinggat saat ini.

Hal kecil yang dapat dilakukan yaitu memberikan perhatian kepada tubuh itu sendiri. Perhatian tersebut sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa. Penulis artikel ini merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir dan sedang berupaya untuk konsisten dalam memperhatikan kondisi tubuh terutama terkait asupan gizi.

Banyak cara yang dapat dilakukan agar tubuh menjadi sehat dan bugar. Poin sehat yang perlu diperhatikan adalah sehat secara mental. Sebagai Generasi Z, penulis mencari informasi tentang asupan makan dan kesehatan mental. Hal menarik yang ditemukan setelah pencarian yaitu tentang asupan gizi mikro yang dapat memengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

Zat gizi mikro “magnesium” merupakan salah satu zat gizi yang dapat memengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa magnesium di dalam tubuh dikaitkan dengan kejadian beberapa penyakit. Salah satu penyakit terkait magnesium adalah gangguan psikiatrik seperti depresi, Post Traumatic Stres Disorder (PTSD), gangguan cemas, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan gangguan bipolar (1).

Sumber Gambar : pexels.com

Makanan sumber magnesium yaitu coklat, alpukat, kacang-kacangan, sayuran hijau, pisang, ikan, yoghurt tanpa lemak, dan masih ada banyak lagi (2). Jumlah magnesium dalam tubuh perlu dicukupi sesuai kebutuhan (Pria: 360 mg/hari, Wanita: 330 mg/hari)(4). Kadar magnesium serum yang rendah dikaitkan dengan timbulnya gejala depresi dan dorongan untuk bunuh diri (5). 

Catatan: makanan sumber magnesium yang telah disebutkan dikonsumsi dengan jumlah secukupnya. Karena hal yang berlebihan bisa menjadi hal yang kurang baik juga, iya kan?

Hasil pencarian informasi oleh penulis akan diterapkan dengan panduan “Gizi Seimbang”. Gizi Seimbang merupakan panduan untuk hidup sehat. Saran untuk olahraga, minum minimal 8 gelas per hari, konsumsi makanan yang bervariasi, sampai dengan timbang berat badan secara rutin perlu dilakukan untuk hidup sehat.

Sebenarnya masih banyak lagi informasi zat gizi mikro maupun makro yang dapat memperbaiki mood atau mencegah gangguan kesehatan mental. Tidak hanya tubuh saja yang butuh makanan, jiwa juga perlu diberikan asupan makanan. Jika badan menjadi sehat, maka jiwa akan merasa bahagia dan dapat melakukan hal positif lainnya.

Ayo dong! Gen Z manfaatkan teknologi yang sudah canggih untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Perhatikan asupan makanan yang ingin dikonsumsi. Ajak teman hingga saudara untuk menerapkan hidup sehat ya.

Informasi zat gizi mikro ini baru salah satu loh, masih banyak hal lain yang Gen Z bisa cari tahu, terapkan, lalu promosikan. Karena Gen Z adalah Agents of Change for Mental Health :)

Referensi:

  1. Pickering G, Mazur A, Trousselard M, Bienkowski P, Yaltsewa N, Amessou M, et al. Magnesium status and stress: The vicious circle. Nutrients. 2020;13:1–21. 
  2. Chondro F, Chudri J, Handayani A, Surjadi LM, Wahab R. Penyuluhan Manfaat Magnesium terhadap Kesehatan Jiwa. J Pengabdi Masy [Internet]. 2022;1(11):1559–63. Available from: https://journal.mediapublikasi.id/index.php/amma
  3. Salari N, Hosseinian-Far A, Jalali R, Vaisi-Raygani A, Rasoulpoor S, Mohammadi M, et al. Prevalence of stress, anxiety, depression among the general population during the COVID-19 pandemic: A systematic review and meta-analysis. Global Health. 2020;16(1):1–11. 
  4. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia (PMK No 28 Tahun 2019). Kemenkes RI. 2019.
  5. Blancquaert L, Vervaet C, Derave W. Predicting and testing bioavailability of magnesium supplements. Nutrients. 2019;11(7). 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Jurusan Matematika dan Pendidikan Matematika!
2 min
University War: Suntikan Motivasi Belajar Buat Mahasiswa!

Pers Kampusinovatif

29 April 2024
3 min
Quarter Life Crisis sebagai Krisis Era Digital Mahasiswa
Satu Hari Lagi: Pengumuman UTBK SNBT 2024! Cek Di mana?
3 min
Jangan Remehkan Generasi Z! Pemimpin Baru dalam Perjuangan Kesehatan Mental
4 min
Menyelami Pikiran Bunuh Diri dalam Kalangan Generasi Z dan Apa Solusinya

Muhammad Ilman

14 Mei 2024
2 min