Diterbitkan 22 Apr 2024

Jenuh Belajar? Kenali Tanda-tanda Burn Out dan Cara Mengatasinya

Kamu pasti pernah merasa bosan dan kelelahan saat proses mengerjakan tugas atau belajar. Dalam psikologi keadaan tersebut disebut dengan istilah Burn Out. Apa sebenarnya keadaan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Tips & Trick

Pers Kampusinovatif

Kunjungi Profile
710x
Bagikan

Burn out adalah keadaan ketika kamu kelelahan baik secara emosional, mental bahkan fisik sebagai dampak dari stres yang berkepanjangan. Penyebab stres ini lebih banyak dikarenakan tuntutan pekerjaan, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat berasal dari aspek lain kehidupan, seperti stres akademik atau hubungan romantis. Ketika berada dalam keadaan burn out, produktivitas kamu akan terganggu karena efek samping stres yang menghasilkan perasaan tak nyaman, tak bertenaga dan kerap merasa kesal. Sehingga kamu tidak lagi termotivasi untuk melakukan kegiatan. Lebih parah lagi, burn out dapat mempengaruhi kesehatan fisik kamu dan tubuh akan lebih mudah diserang penyakit jika tidak segera ditangani dengan tepat.

 

Baca Juga: Terapkan Strategi Ini Agar Presentasimu Jadi Efektif

 

Tanda-tanda Burn Out

Kenali tanda-tanda burn out agar dapat mencegahnya sebelum sampai pada tingkat yang lebih serius!

1. Kelelahan

Pernah ga kamu merasa seakan bangun pagi untuk berangkat kuliah itu berat banget seakan ada lem yang menahan kamu di kasur, padahal jam tidur sudah cukup. Atau pernah kah kamu kuliah tiga sks tapi waktu yang kamu rasakan seperti tiga puluh sks? Itu pertanda kamu sedang kelelahan baik secara fisik dan emosional. Reaksi fisik yang kerap ditemui saat seseorang burn out adalah sakit kepala kronis, pilek hingga demam.

2. Lebih Sensitif

Karena keadaan emosi dan fisik kamu sedang tidak ada di keadaan yang optimal, kamu menjadi lebih sensitif dan berlaku sinis kepada orang lain. Hal ini bisa ditandakan dengan kamu yang tak lagi bersemangat saat melakukan hal yang biasanya kamu nikmati. Atau kamu tiba-tiba mudah marah kepada teman padahal kesalahannya hanya sepele.

3. Merasa Tidak Berguna

Burn out dapat mempengaruhi pekerjaan dan cara kamu memandang diri kamu. Saat stres, kamu akan punya tendensi untuk merasa inkompeten dan mudah menyerah yang akhirnya berdampak pada penurunan prestasi dan produktivitas. Hal ini dapat menjadi tantangan yang serius dan harus cepat ditangani karena jika dibiarkan, efeknya akan semakin besar.

 

Baca Juga: Cara Cepat Review Jurnal Simak Selengkapnya

 

Ilustrasi Burn Out (Foto: Freepik)

Tips Mengatasi Burn Out

Lantas apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi burn out? Simak selengkapnya di bawah!

1. Mengevaluasi

Kamu perlu mengevaluasi seberapa kamu merasa burn out. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, burn out dapat diidentifikasi dengan tiga tanda utama yaitu kelelahan, sensitif dan perasaan tidak berguna. Gunakan tiga tanda ini sebagai indikator seberapa burn out kamu. Caranya dengan bertanya pada dirimu sendiri seperti seberapa kamu merasa kelelahan selama satu pekan terakhir, seberapa sinis kamu terhadap orang lain dan seberapa produktif kamu.

Kamu dapat menggunakan skala dari 1-5 untuk menjawab pertanyaan ini dan memudahkanmu mendapat jawaban atas kondisi kamu.

2. Ketahui Sumbernya

Kamu perlu mengetahui apa yang dapat memicu kamu mengalami burn out. Biasanya burn out disebabkan ketika kamu memiliki terlalu banyak tuntutan dan terlalu sedikit menerima dukungan positif. Tuntutan tersebut misalnya kamu kuliah, tetapi sembari aktif di organisasi, bekerja paruh waktu dan menjadi relawan. Sedangkan dukungan positif misalnya seperti teman yang komunikatif saat bekerja sama atau hubungan yang kuat dengan rekan kerja. Jika kamu merasa kewalahan, kamu dapat memikirkan pekerjaan apa yang dapat kamu delegasikan kepada teman atau rekan kerja. Kamu bisa bertanya kepada diri sendiri dukungan positif apa yang kamu butuhkan.

3. Temukan Cara Menyalurkan Emosi

Untuk dapat pulih dari burn out kamu perlu membangun kesadaran diri cara apa yang dapat mengurangi efek dari stres tersebut. Misalnya kamu dapat tenang ketika menuliskan keresahan pada buku harian, atau dengan melukis dan sebagainya.

4. Meminta Pertolongan Orang Lain

Memang sulit untuk memulai obrolan mengenai stres yang kamu alami, tetapi jika kamu tidak meminta pertolongan dan terlanjur sampai pada tahap akhir burn out, proses penanganannya akan semakin kompleks dan sulit. Kamu perlu membicarakan apa yang kamu perlu agar orang lain tau apa yang harus mereka bantu.

5. Mengingat Kembali “Value”

Saat kamu mengalami burn out, kamu meninggalkan semua hal yang kamu sukai, maka untuk pulih kamu perlu mengingat apa yang membuat kamu menikmati pekerjaan yang dulu kamu pilih. Nilai apa yang membuat hal tersebut berharga dan menarik untuk kamu. Penting untuk mengingat nilai dari suatu hal agar kamu dapat merasakan makna dan menjalani pekerjaan tersebut dengan rasa senang kembali.

6. Healing

Kamu dapat mengunjungi tempat-tempat yang kamu ingin kunjungi untuk melepaskan stres, mencoba hal baru yang belum pernah kamu alami atau mencari hal yang related dengan kondisi kamu sekarang di media sosial. Kalau kamu adalah seorang mahasiswa, Kampusinovatif.id memiliki media sosial yang banyak membahas kehidupan mahasiswa yang dapat kamu jadikan sebagai pengingat bahwa kamu tidak berjuang sendiri! Di dalamnya, kamu juga dapat menemukan motivasi untuk bangkit dan semangat meraih kesuksesan. Ayo cek sekarang Instagram kami di @kampusinovatif.id


Penulis: Sarah Penyunting: Dwita

 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

4 Rekomendasi Website untuk Cek Salah Ketik dan EYD
2 min
Cara Efektif Membangun Personal Branding bagi Mahasiswa
2 min
Digital Detox untuk Mahasiswa, Istirahatkan Otak dari Screen-Time
2 min
Yuk, Kenali Jenis Beasiswa Paling Populer di Kalangan Mahasiswa!

Event

13 September 2024
4 min
Rekomendasi Situs Jurnal dan Artikel Berdasarkan Jurusan
4 min
Terapkan Strategi Ini Agar Presentasimu Jadi Efektif!

Pers Kampusinovatif

03 April 2024
3 min