Diterbitkan 22 Apr 2024

Rahasia kunci: Memahami Strategi Penting untuk Lolos Publikasi di Jurnal Sinta

Sinta sudah tidak asing di telinga para peneliti yang aktif melakukan publikasi. Laman ini merupakan suatu wadah yang disediakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia sejak 2017. Apa itu Sinta? Dan bagaimana bisa jurnal terindeks Sinta? Simak selengkapnya!

Tutorial

Pers Kampusinovatif

Kunjungi Profile
644x
Bagikan

Jurnal Sinta hadir sebagai situs daring yang menjadi jembatan penyedia tempat untuk menerbitkan dan memberi nilai kualitas jurnal di Indonesia. Sinta sendiri merupakan sebuah singkatan dari Science and Technology Index. Sesuai namanya, Sinta merupakan indeks atau daftar dan database jurnal nasional yang sudah terakreditasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Tujuan utama Laman Sinta adalah menjadi situs pusat referensi bagi peneliti yang sedang menyusun jurnal atau penelitian. Kehadiran Sinta dapat memberikan nilai atau reputasi berkualitas untuk setiap karya yang diterbitkan dan menjadi sarana untuk menunjukkan mutu karya ilmiah perseorangan atau pergutuan tinggi. Selain itu, Sinta telah bekerja sama dengan Jurnal Scopus dan Google Scholar agar jurnal yang terindeks Sinta dapat diakses secara internasional.

 

Baca juga: Jenuh Belajar Kenali Tanda-tanda Burn Out dan Cara Mengatasinya

 

Mengapa Harus Terindeks Sinta?

Sinta memiliki beberapa karakteristik yang dapat dipertimbangkan untuk menerbitkan jurnal Anda di Laman Sinta.

1. Media Publikasi Daring

Bagi para peneliti, Sinta dapat dimanfaatkan untuk mencari database jurnal nasional yang berkualitas untuk mengutip, mencari referensi serta media untuk meninjau literatur guna memperkuat teori jurnal. Selain itu, tentu saja Sinta juga menjadi media untuk mempublikasi hasil karya ilmiah agar siklus penelitian dapat berjalan dengan baik. Peneliti yang menerbitkan jurnal dapat memiliki reputasi yang terakreditasi dan peneliti selanjutnya dapat memiliki bahan acuan yang bervariasi.

2. Evaluator Kualitas

Sinta memiliki kriteria spesifik untuk menerbitkan sebuah karya ilmiah. Sinta memiliki kategori untuk memberikan nilai, yakni Sinta 1 hingga 6 berdasarkan tingkat akreditasi. Dengan pembagian kategori ini, dapat menjadi motivasi untuk peneliti meningkatkan kinerja jurnalnya agar dapat terindeks Sinta 1 (S) atau tingkatan yang paling tinggi.

3. Integrasi dengan Situs Internasional

Dengan integrasi yang dilakukan oleh Sinta bersama Scopus, Google Scholar, Indeks Publikasi Ilmiah dan Inasti, menjadikan jangkauan publikasi Jurnal Sinta lebih luas dan memberikan dampak yang lebih besar. Peneliti juga diuntungkan dengan fitur ini karena memungkinkan peneliti meningkatkan jumlah kutipan dan berpotensi mendapat penghargaan.

 

Baca juga: Cara Cepat Review Jurnal Simak Selengkapnya?

 

Ilustrasi Penelitian Lolos Indeks Sinta (Freepik)

 

Panduan Agar Karya Ilmiah Terindeks Sinta

Apa saja yang harus dilakukan para peneliti untuk menerbitkan jurnalnya di Laman Sinta? Sinta memiliki kriteria verifikasi yang ketat. Simak tips di bawah untuk lolos akreditasi!

1. Pahami Peraturan Dirjen Dikti

Pada peraturan ini akan tertera persyaratan untuk mengajukan akreditasi sebuah karya ilmiah, seperti jika ingin lolos Sinta 2 jurnal harus memenuhi syarat dan memiliki skor evaluasi lebih dari 70 poin. Peraturan ini dituangkan dalam peraturan dirjen dikti no. 1 tahun 2014.

2. Perhatikan Kualitas Tulisan

Sinta menyediakan panduan format penulisan yang harus peneliti penuhi. Maka penting untuk memperhatikan struktur kepenulisan karya ilmiah Anda. Selain itu, yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kualitas mulai dari aspek bahasa, sitasi, struktur dan sertakan table atau grafik untuk mendukung data dari penelitian Anda, semakin kredibel maka semakin besar potensi untuk dapat lolos Jurnal Sinta.

3. Cermati Poin Penilaian

Dalam evaluasi, Sinta menyediakan 4 asesor akreditasi yang terdiri atas penilaian konten dan penilaian manajemen. Setelah karya ilmiah dikategorikan dalam ukuran 1-6, akan dilakukan pemeringkatan berdasarkan total sitasi dan h-indeks dari Google Scholar.

4. Daftarkan Jurnal di Waktu yang Tepat

Periode pendaftaran Jurnal Sinta memiliki batas setiap tahunnya. Jika terlambat dalam mengajukan karya, publikasi akan diproses pada periode selanjutnya.

5. Lakukan Koreksi

Sebelum mengirimkan karya ilmiah, penting untuk melakukan proses koreksi atau proofreading. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang terdapat pada hasil penelitian, mulai dari sistematika, tata bahasa dan sumber referensi. Mungkin aspek ini terdengar sepele, tetapi dapat menjadi alasan penelitian Anda tidak lolos akreditasi.

6. Susun Surat Pengantar

Dalam surat pengantar Anda dapat menyertakan alasan mengapa penelitian Anda layak untuk diterbitkan pada Laman Sinta. Anda bebas memberi informasi yang sifatnya dapat meyakinkan seperti penjelasan bagaimana hasil penelitian Anda memberi kontribusi pada topik terkait.

7. Ikuti Proses Peer Review

Peer Review adalah proses evaluasi di mana penelitian Anda akan dinilai oleh ahli di bidang terkait. Nantinya, para ahli akan memberikan umpan balik berupa masukan dan kritikan. Anda harus memperbaiki karya sesuai dengan instruksi yang telah pengulas berikan.

8. Perhatikan Etika Penelitian

Pastikan Anda memenuhi etika penelitian saat menyusun karya yang hendak diterbitkan ke Sinta. Etika penelitian diantaranya adalah etika penggunaan data, perlindungan subjek penelitian dan pernyataan konflik kepentingan.

Demikian merupakan informasi seputar Jurnal Sinta dan bagaimana tips untuk dapat lolos menerbitkan penelitian yang terindeks Sinta. Jika Anda memiliki minat yang besar dalam bidang pendidikan khususnya seputar perguruan tinggi, Anda dapat mengunjungi laman Kampusinovatif.id untuk mendapat informasi baru dan bermanfaat untuk mendukung produktivitas dan kreativitas Anda dalam lingkungan perguruan tinggi!


Penulis: Sarah Penyunting: Adji

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

-Belum ada konten terkait-