Diterbitkan 25 Jun 2024

YES 2024: Mendorong Inovasi Pendidikan Digital dengan Entry Level Assessment (ELA)

Pada hari Minggu, 23 Juni 2024, Yogyakarta Education Summit (YES) oleh Guruinovatif.id di auditorium Universitas Nahdatul Ulama (UNU). Event ini bertemakan “Embracing Digital Transformation for Intellectual Growth” dengan tujuan memberikan wawasan dan inspirasi mengenai Entry Level Assessment (ELA).

Berita

Pers Kampusinovatif

Kunjungi Profile
37x
Bagikan

Pada hari Minggu, 23 Juni 2024, Yogyakarta Education Summit (YES) diselenggarakan secara luring oleh Guruinovatif.id di auditorium Universitas Nahdatul Ulama (UNU). Event ini mengangkat tema “Embracing Digital Transformation for Intellectual Growth” dengan tujuan memberikan wawasan dan inspirasi mengenai Entry Level Assessment (ELA) sebagai alat asesmen diagnostik untuk siswa. ELA dirancang untuk menyediakan data profil siswa secara menyeluruh melalui platform ELA.

ELA merupakan alat asesmen diagnostik yang dapat mengidentifikasi capaian kompetensi pembelajaran, potensi, dan profil peserta didik secara akurat, mudah, dan cepat. Dengan ELA, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kompetensi dan kondisi masing-masing siswa. Guruinovatif.id berharap acara ini dapat membantu para guru dalam memantau perkembangan peserta didik melalui ELA.

Acara ini dihadiri secara virtual oleh:

  • Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., MM. (Founder dan Chairman GuruInovatif.id)
  • Bapak Temu Ismail, S.Pd., M.Si. (Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan)

Sementara itu, acara ini juga dihadiri secara luring oleh:

  • Irfana Steviano, S.Pd., M.Ed. (PTP Dirjen GTK DIT Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek)
  • Susi Sukaesih (Founder Sidina Community)
  • Dr. Esti Setiawati, M.Pd. (Dekan FKIP Universitas PGRI Yogyakarta)
  • Oki Pambudi (PTP Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
  • H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. (Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sleman)
  • Ignatius Trihastono, S.Sos., M.M. (Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta)

Event ini diikuti oleh lebih dari 1.200 peserta secara online melalui YouTube dan 500 peserta melalui Zoom, serta 300 peserta secara langsung, termasuk tenaga pendidik dan siswa. Acara ini menandai tonggak penting dalam transformasi digital di mana GuruInovatif memperkenalkan program Entry Level Assessment (ELA) sebagai alat asesmen diagnostik menjelang semester baru. ELA menjadi esensial dalam menyediakan data profil siswa secara komprehensif.

Soft launching ELA bertema "Harmoni Pendidikan: Menyatu dalam Kebijaksanaan, Didikan, dan Kasih Sayang" dihadiri oleh Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M., dalam video sambutannya.

Irfana Steviano, S.Pd., M.Ed. memberikan anugerah inovasi pendidikan (Foto: Dokumentasi pribadi)

 

“Selama Yogyakarta Education Summit (YES), kami menyoroti tantangan yang dihadapi anak-anak Indonesia dalam proses belajar mereka. Kami memahami pentingnya mengenali karakter, potensi, dan kemampuan belajar mereka. Untuk itu, GuruInovatif memperkenalkan Entry Level Assessment (ELA), program yang dirancang untuk membantu anak-anak Indonesia mengenali diri mereka dalam konteks pembelajaran, termasuk peningkatan sikap, mental, dan literasi. ELA tidak hanya mendukung siswa dalam pengembangan pribadi, tetapi juga membantu orang tua dan guru dalam menilai dan memperbaiki pendekatan pembelajaran di sekolah dan di rumah. Dengan demikian, kami berharap metode ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia,” ungkap Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M.

“Tema Yogyakarta Education Summit (YES) "Embracing Digital Transformation for Intellectual Growth" berperan penting dalam mengedukasi guru dan orang tua tentang pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Transformasi digital ini tidak hanya mencakup penggunaan alat teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat memperkaya pengalaman belajar siswa melalui pembelajaran kolaboratif, pengembangan keterampilan digital, dan peningkatan literasi digital. Bagi guru, hal ini berarti memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan metode pengajaran dan evaluasi, sementara bagi orang tua, penting untuk mendukung anak-anak dalam memanfaatkan teknologi secara positif di rumah. Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya mempersiapkan generasi masa depan untuk tantangan digital, tetapi juga memastikan mereka berkembang secara intelektual dan siap menghadapi perubahan dunia yang cepat,” ucap Irfana Steviano, S.Pd., M.Ed.

Melalui rangkaian acara ini, diharapkan para peserta memperoleh pandangan baru tentang bagaimana transformasi digital dapat memperkaya pengalaman belajar siswa melalui integrasi teknologi dalam kurikulum serta memperkuat kolaborasi antara orang tua dan guru dalam mendukung potensi siswa. Dengan fokus pada strategi kolaboratif dan mengatasi disparitas akses teknologi melalui Entry Level Assessment (ELA), YES menginspirasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di era digital, memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara intelektual. Harapannya, kualitas pendidikan dapat meningkat dengan adanya Entry Level Assessment (ELA).


Penulis: Sarah Penyunting: Francois Rynasher Mamarimbing

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

10 Juta Gen Z Menganggur! Kok Bisa?
3 min
Kabar Gembira! Pembatalan Kenaikan Biaya UKT oleh Kemendikbudristek
3 min
Perjuangan Generasi Z Memimpin Perubahan dalam Kesadaran Kesehatan Mental

Nuru

22 Juni 2024
1 min
Mampukah Gen-Z Mengubah Masa Depan Kesehatan Mental?
Gen Z : Sebagai Pembawa Perubahan Kesehatan Mental

Elda Heldiani

27 Mei 2024
5 min
Empowering Gen Z : Strategi dan Inisiatif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Susanda Febriani

17 Mei 2024
10 min