Diterbitkan 17 Mei 2024

Quarter Life Crisis sebagai Krisis Era Digital Mahasiswa

Menjadi mahasiswa pasti mengalami krisis yang berawal dari kondisi mental yang tidak kondusif, sehingga pertanyaan mengenai apakah di masa depan akan terjadi ketidakseimbangan realita dan ekspetasi.

Cerita Mahasiswa

Salsa Billa Rahma Dewi

Kunjungi Profile
131x
Bagikan

Di setiap sudut kehidupan tidak mungkin manusia menghindari permasalahan. Semakin dewasa, permasalahan dalam hidup akan semakin terasa berat karena bertambahnya usia juga memberikan peluang tersendiri bagi setiap individu untuk memahami situasi yang terjadi. Apalagi melihat perkembangan teknologi yang cukup pesat akan membawa setiap individu mengacu pada situasi yang terjadi. Terutama di kalangan mahasiswa yang dirasa lebih banyak memahami situasi yang terkait dengan isu-isu fenomenal di masa modern. Sudah sering dijumpai fenomena-fenomena yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa mengenai kesehatan mental, salah satunya adalah quarter life crisis. quarter life crisis merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi di kalangan remaja hingga dewasa terutama pada usia 20-30 tahun. Di mana dijelaskan bahwa quarter life crisis adalah situasi seperempat abad yang mengalokasikan individu pada emosi yang bergejolak dan bingung dalam menentukan arah tujuannya. Berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi di kalangan teman-teman mahasiswa, mereka lebih banyak merasakan emosi ketika banyaknya tugas yang harus dikerjakan didukung dengan situasi yang tidak kondusif. Faktor tersebut bisa saja menjadi alasan untuk terjadi ledakan emosi ketika terdapat percikan api yang memicu. 

Banyaknya tekanan dari luar lingkungan kampus juga dapat menambah ketegangan dalam menghadapi masa-masa sibuk yang memakan banyak energi dan emosi. Misalnya ketika ada satu individu yang mengalami putus cinta dan hal tersebut ternyata memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupannya sehari-hari. Tekanan yang didapatkan akan diolah dengan emosi dalam diri sehingga menimbulkan ledakan. Selain itu, bisa saja quarter life crisis terjadi ketika pergolakan antara tugas kuliah dan masalah internal dalam diri individu yang sedang berada dalam kondisi yang tidak kondusif. Peran mahasiswa dalam menghadapi quarter life crisis sangat dibutuhkan apalagi melihat mahasiswa di era sekarang semakin melek akan keberadaan media sosial. Dalam hal ini, media sosial juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kebimbangan diri menghadapi sesuatu yang belum tentu terjadi kedepannya. Setiap personal dapat menggaungkan energi positif untuk mencegah terjadinya situasi tersebut. 

Quarter life crisis lebih banyak mengacu pada konflik terhadap diri sendiri sehingga pencegahan dan solusinya juga bersumber dari diri sendiri. Beberapa tahun terakhir sudah banyak platform yang membantu remaja dalam mengontrol pikiran hingga emosinya, contoh saja pada platform spotify di akun helobagas yang suara dan topik yang dibahas cukup relate dengan apa yang sering terjadi pada remaja. Adanya positive vibes yang ada di dalam topik yang dibahas oleh helobagas menjadi sebuah acuan untuk mengurangi intensitas overthinking personal. Dari contoh akun spotify helobagas, sebagai mahasiswa di era milenial dapat menjadikan hal tersebut sebagai acuan pembawaan vibes positif dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesenjangan mental. Pengisian kegiatan yang positif dan manajemen waktu yang baik dapat membantu personality berkembang dengan emosi yang stabil dan mental yang kondusif.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

Satu Hari Lagi: Pengumuman UTBK SNBT 2024! Cek Di mana?
Kenali Asupan yang Tepat untuk Kesehatan Mental
Pionir Penyebaran isi Kesehatan Mental pada Media Sosial
Jangan Remehkan Generasi Z! Pemimpin Baru dalam Perjuangan Kesehatan Mental
Menyelami Pikiran Bunuh Diri dalam Kalangan Generasi Z dan Apa Solusinya
University War: Suntikan Motivasi Belajar Buat Mahasiswa!