Mental Health merupakan fenomena yang akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan terutama di kalangan Generasi Z atau yang biasa disebut dengan Gen Z. Hal ini bukan tanpa sebab karena data menujukkan bahwa 1 dari 3 orang yang berumur 18-24 tahun yang merupakan rata-rata umur Gen Z saat ini mengalami beberapa masalah kesehatan mental yang umum, seperti depresi dan gangguan kecemasan. MIsalnya saja teman-teman penulis yang merupakan mahasiswa, mereka kerap kali mengalami depresi karena tekanan akademik, takut akan ketidakpastian masa depan, dan stres akibat masalah percintaan. Mereka seringkali meluapkan isi hati mereka di media sosial.
Tidak jarang juga pikiran-pikiran tersebut berujung pada pikiran untuk mengahkhiri hidupnya sendiri. Mereka cenderung impulsif, hal ini merupakan hal yang wajar karena di usia ini memang mereka masih labil dan belum memiliki banyak pengalaman. Akan tetapi, mereka seharusnya dapat berpikir dengan logis karena konsekuensi dari pikiran tersebut jika terealisasi memiliki dampak yang buruk, apalagi banyak orang yang masih menyayangi mereka baik dalam keadaan sedih maupun senang. Di usia Gen Z, terlebih sebagai mahasiswa, seharusnya kita mencoba berbagai hal yang baru, siapa tahu hal tersebut dapat berubah menjadi hal yang hebat dan dapat menjadi alasan untuk kita terus menjalani hidup.
Pikiran stres, bunuh diri, dan pikiran-pikiran lain yang menyebabkan kesehatan mental terganggu sebenarnya dapat diatasi bahkan dapat dihilangkan dengan beberapa hal. Penulis yang berasal dari kalangan Gen Z yang juga mahasiswa seringkali mengadapi tekanan akademik dan cemas serta takut akan ketidakpastian masa depan, tetapi penulis dapat mengatasi mengatasi pikiran-pikiran yang mengganggu kesehatan mental tersebut.
Penulis akan berbagi sesama mahasiswa yang berasal dari kalangan Gen Z mengenai beberapa hal yang dapat mengatasi masalah kesehatan mental. Yang pertama, olahraga. Menurut data, olahraga terbukti ampuh dalam mengatasi stres, beberapa olahraga yang mudah dan sering dilakukan oleh masyarakat umum adalah berlari, bersepeda, berenang, dan pergi ke gimnasium. Selain bermanfaat untuk kesehatan mental, olahraga juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Yang kedua, sebagai mahasiswa, kita dapat mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus, misalnya mengikuti UKM yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Dan yang terakhir adalah memiliki hobi, yaitu membaca buku, mendengarkan musik, menonton serial drama kesukaan, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut terbukti dapat mengatasi dan bahkan menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu kesehatan mental penulis.
Akan tetapi, hal-hal tersebut akan menjadi sia-sia jika kita tidak memiliki pikiran positif kepada diri sendiri. Sesungguhnya Mindset positif menjadi penting dan berperan utama dalam proses kita mengatasi pikiran-pikiran negatif yang dapat merusak kesehatan mental. Dan juga yang tidak kalah penting adalah dukungan sesama Gen Z, karena dengan adanya dukungan kita menjadi terdorong dan berusaha untuk menjadi lebih baik ke depannya.