Diterbitkan 25 Okt 2024

Kenali Lebih Dalam Tentang "Business Model Canvas"

Artikel ini akan membahas lebih dalam terkait Business Model Canvas untuk kamu yang tertarik untuk membuat ide bisnis atau ingin berinovasi dalam membuat usaha bisnis.

Pengembangan Diri

90x
Bagikan

Kamu punya ide bisnis, tapi masih bingung gimana perencanaannya supaya bisa dieksekusi dengan maksimal? Yuk kenalan dulu sama starter para pengusaha nih sebelum mulai bisnis, yaitu Business Model Canvas atau BMC!

Apa itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas atau BMC adalah sebuah bentuk perencanaan bisnis yang terdiri atas beberapa elemen tetap di dalamnya. Biasanya digunakan oleh pengusaha untuk menyusun outline dalam usaha yang akan digeluti. BMC ini kerap juga digunakan sebagai alat untuk menyusun strategi serta mengevaluasi bisnisnya kemudian.

Dengan membuat BMC, kamu dapat lebih memahami setiap komponen bisnis yang akan kamu rancang dan keterkaitannya atas satu sama lain untuk membentuk usaha yang berhasil.

BMC sendiri dicetuskan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur pada tahun 2005. Pada masa itu, dibutuhkan sebuah revolusi atas rancangan bisnis yang tradisional. Pastinya yang lebih sederhana dan menarik secara visual. Maka dari itu, terbit Business Model Canvas yang disusun secara sederhana berdasarkan elemen-elemen di dalamnya dan disatukan dalam sebuah visual yang sederhana.

Komponen-Komponen dalam Business Model Canvas

Kenali Lebih Dalam Tentang "Business Model Canvas"

BMC memiliki 9 elemen di dalamnya yang membantu untuk menyederhanakan rancangan bisnis kamu, tetapi membuatnya tetap on point dan tepat sasaran.

1. Segmentasi pelanggan (customer segments)

Ketika ingin merancang sebuah bisnis, kamu perlu mengetahui segmentasi pelanggan yang akan menjadi target audiens usaha tersebut. Kamu dapat memetakan demografi calon pelanggan terlebih dahulu, mulai dari gender, usia, wilayah, jenis pekerjaan, dan masih banyak lagi. Semakin spesifik kamu mendalami segmentasi pelanggan, maka kamu dapat semakin mudah untuk menjangkau pelanggan tersebut dan memenuhi kebutuhan mereka.

2. Hubungan dengan pelanggan (customer relationships)

Setelah mengetahui mengenai segmentasi pelanggan yang ingin dituju, maka kamu juga perlu mempertimbangkan hubungan yang ingin diciptakan dengan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan cara kamu melayani pelanggan tersebut akan seperti apa dan bagaimana cara membuat mereka untuk tetap setia dengan bisnis kamu.

3. Media bisnis (channels)

Untuk menjangkau para pelanggan, kamu tentu akan membutuhkan media untuk memasarkan bisnis. Hal ini dapat berupa toko atau offline store, akun media sosial, website, ataupun e-commerce. Hal ini membantu untuk membuat bisnis kamu semakin dilirik oleh para calon pelanggan.

4. Proposisi nilai (value proposition)

Ketika sudah mengetahui mengenai calon pelanggan dan media yang akan digunakan dalam memasarkan ide bisnis kamu, maka kamu perlu memikirkan nilai jual atau keunikan dari bisnis tersebut. Sehingga, mampu membuat para calon pelanggan untuk melirik bisnis kamu dan memercayakan kebutuhan mereka kepada bisnis tersebut.

Proposisi nilai ini dapat berupa keunikan dalam produk ataupun pelayanan.

5. Aktivitas yang dijalankan (key activities)

Serangkaian aktivitas yang akan dijalankan dan dipertanggungjawabkan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang sebuah ide bisnis. Hal ini terdiri atas berbagai hal mulai dari, rangkaian produksi, distribusi, hingga pemasaran kepada pelanggan.

6. Struktur biaya (cost structure)

Setelah berhasil merangkai hal-hal yang berkaitan dengan eksternal bisnis, seperti segmentasi pelanggan beserta cara menjalin hubungannya, media pemasaran, dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan selama menjalankan bisnis, maka kamu perlu memperkuat bagian dalam bisnismu. Dimulai dari struktur biaya, pastikan kamu sudah mengumpulkan total biaya yang dibutuhkan untuk merancang bisnis. Mulai dari kebutuhan produksi baik alat maupun sumber daya manusia, alat distribusi, hingga teknik pemasaran terhadap audiens.

Setiap biaya yang dibutuhkan harus memiliki perencanaan dan disusun dengan detil dan terstruktur.

7. Kerja sama (key partnership)

Kalau kamu sudah menyusun rancangan anggaran yang dibutuhkan, maka selanjutnya kamu bisa mulai berpikir untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain. Pihak ini berperan untuk membantu sebagai pemasok modal untuk eksekusi ide bisnis kamu.

Kamu dapat menjalin kerja sama dengan investor, berupa perusahaan ataupun pribadi. Kamu juga bisa menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk membantu memperlancar bisnis.

8. Sumber daya (key resources)

Selain investor ataupun mitra, salah satu elemen yang mengambil peran penting dalam eksekusi suatu bisnis adalah sumber daya di dalamnya. Hal ini terdiri dari, tempat usaha, kendaraan, mesin, bahan baku, merek, hak cipta, trademark, karyawan, hingga saldo tunai, dana, dan kredit.

Sama seperti struktur keuangan, kamu juga perlu menyusun kebutuhan sumber daya secara mendetail untuk mampu mengeksekusi ide bisnis kamu dengan maksimal.

9. Sumber pendapatan (revenue stream)

Setelah menyusun seluruh rangkaian delapan elemen sebelumnya denga baik, maka tahapan terakhir adalah menentukan sumber pendapatan untuk bisnismu. Sumber pendapatan ini dapat berasal dari penjualan secara langsung, sistem langganan, iklan, atau model bisnis lainnya yang mampu mendatangkan profit atau keuntungan bagi bisnis kamu.

Gimana? Sudah cukup kenal dengan BMC? Tertarik untuk membuat ide bisnis kamu dengan BMC?

Kenapa ga sekalian daftar lomba BMC by Kampus Inovatif & BIM University aja?

Kenali Lebih Dalam Tentang "Business Model Canvas"

Kalau kamu tertarik untuk berinovasi dalam dunia bisnis, kamu bisa segera daftarkan dirimu di sini!

Dengan bergabung dalam perlombaan ini, kamu berkesempatan untuk mendapatkan TOTAL UANG JUTAAN RUPIAH!

Kamu juga akan berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan dari BIM University dan e-certificate tingkat nasional.

Nah, rangkaian lomba ini juga akan mengadakan sesi mentoring eksklusif bersama dengan para ahli di bidang kewirausahaan loh. Jangan lewatkan kesempatan emas ini ya!

Kamu dapat mengikuti kelas online by KampusInovatif.id. Ada banyak pilihan kelas yang dapat kamu sesuaikan dengan minat dan kebutuhan, mulai dari Kelas Cerdas Digital, Kelas Karir Profesional, hingga Kelas Tugas Akhir. Dengan mengikuti kelas ini kamu tidak hanya akan memperoleh bekal karier, namun juga akan lebih disiplin terhadap waktu karena setiap pertemuan dijadwalkan secara rutin.

Tunggu apalagi? Yuk, kunjungi website KampusInovatif.id sekarang juga!


Penulis: Audrey | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Artikel Terkait

MAHASISWA, GANGGUAN MENTAL, DAN MEDIA SOSIAL: SEBUAH DILEMATIKA GEN Z ANTARA MENJADI “PENGENDALI” ATAU “DIKENDALIKAN”
5 min
Generasi Z: Memimpin Perubahan dalam Mengatasi Stigma Kesehatan Mental di Indonesia

Muhammad Helmi

12 Juni 2024
5 min
Wajib Tau! Gen Z Memiliki Potensi sebagai Agent of Change di Bidang Kesehatan Mental

Siti Ayu Patimah

17 Mei 2024
3 min
Dari Media Sosial ke Dunia Nyata: Inisiatif Kesehatan Mental oleh Gen Z
3 min
Agen Perubahan Mental: Generasi Z Membuka Jalan!
2 min
Bangkit! Kita Gen Z, Mental Waras Tingkatkan Kualitas

Dian Cahya

30 Juni 2024
2 min